Pertama : Yesus Menyebut Dirinya Sebagai Guru
Dalam Injil Matius edisi bahasa Indonesia (23 : 7-10) : ((Mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebutkan siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias)). Al-kitab versi Indonesia yang saya jadikan patokan adalah terbitan “Lembaga Al-Kitab Indonesia, Jakarta 2006, yang dikutip dari ALKITAB terjemahan baru (TB) LAI 1974
Ternyata terjemahan injil dalam bahasa Indonesia kurang pas dengan injil dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Kalimat (Rabimu) dan (pemimpin) dalam injil edisi bahasa Inggris diterjemahkan dengan “your Master” (gurumu). Sebagaimana berikut :
{23:7} And greetings in the markets, and to be called of men, Rabbi, Rabbi. {23:8} But be not ye called Rabbi: for one is your Master, [even] Christ; and all ye are brethren. {23:9} And call no [man] your father upon the earth: for one is your Father, which is in heaven. {23:10} Neither be ye called masters: for one is your Master, [even] Christ. (The King James Version of The Holy Bible, hal 572)
Demikian juga ternyata terjemahan inggris sesuai dengan al-kitab dalam versi Arab, yang diterjemahkan dengan kata مُعَلِّمَكُمْ (gurumu):
وَالتَّحِيَّاتِ فِي الأَسْوَاقِ، وَأَنْ يَدْعُوَهُمُ النَّاسُ: سَيِّدِي سَيِّدِي، وَأَمَّا أَنْتُمْ فَلاَ تُدْعَوْا سَيِّدِي، لأَنَّ مُعَلِّمَكُمْ وَاحِدٌ الْمَسِيحُ، وَأَنْتُمْ جَمِيعًا إِخْوَةٌ، وَلاَ تَدْعُوا لَكُمْ أَبًا عَلَى الأَرْضِ، لأَنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ الَّذِي فِي السَّمَاوَاتِ، وَلاَ تُدْعَوْا مُعَلِّمِينَ، لأَنَّ مُعَلِّمَكُمْ وَاحِدٌ الْمَسِيحُ
Dalam terjemahan inggris dan Arab sangat jelas bahwa Yesus menamakan dirinya sebagai “Guru”. Yesus tidak menamakan dirinya sebagai Tuhan.
Terjemahan Injil versi bahasa Arab dan Inggris sebagai berikut : ((Dan adapun kalian maka janganlah kalian dipanggil dengan tuanku, karena guru kalian satu yatu Al-Masih, dan kalian seluruhnya adalah bersaudara. Dan jangan kalian memanggil siapapun di atas muka bumi ini “bapa”, karena “Bapa” kalian hanya satu yang ada di langit/surga. Dan janganlah kalian dipanggil “para guru”, karena guru kalian satu yaitu Al-Masih))
Sangat jelas dalam nas injil ini bahwa :
– Yesus membedakan antara dirinya dengan Bapa, dirinya sebagai guru, dan Bapa yang di langit sebagai tuhan dan esa. Jadi sangat jelas bahwa tugas Yesus adalah sebagai guru, dan ini sebagaimana tugas para nabi yang lainnya. Allah berfirman tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam :
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
“Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui” (QS Al-Baqoroh : 151)
– Yesus juga melarang murid-muridnya untuk memanggil siapapun di atas muka bumi ini dengan panggilan “Bapa”. Karena yang hanya berhak untuk dipanggil sebagai “Bapa” adalah Allah yang ada di surga. Ini sangat jelas adalah pentauhidan Allah, dan Yesus tidak berhak untuk dipanggil sebagai “Bapa”.
Hal ini didukung dengan banyaknya nas dalam injil yang menyebutkan bahwa murid-murid Yesus memanggil Yesus dengan “guru”. Diantaranya :
– Matius versi Indonesia (19 : 16) : ((Ada seseorang datang kepada Yesus, dan berkata : “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?. Jawab Yesus : “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik. Tetapi jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah))
Ternyata versi inggris dan versi Arab berbeda, dalam versi Indonesia ada kata-kata penting yang terhapus.
Berikut versi Inggris dan Arab
(({19:16} And, behold, one came and said unto him, Good Master, what good thing shall I do, that I may have eternal life? {19:17} And he said unto him, Why callest thou me good? [there is] none good but one, [that is,] God: but if thou wilt enter into life, keep the commandments.))
((وإذا واحد تقدم وقال له “أيها المعلم الصالح، أي صلاح أعمل لتكون لي الحياة الأبدية؟”، فقال له “لماذا تدعوني صالحا ليس أحد صالحا إلا واحد وهو الله. ولكن إن أردت تدخل الحياة فاحفظ الوصايا))
Artinya : ((Dan ada seseorang datang dan berkata kepada Yesus : “Wahai Guru yang baik, kebaikan apakah yang aku kerjakan agar aku mendapatkan kehidupan yang abadi?”. Maka Yesus berkata kepadanya : “Kenapa engkau memanggilku dengan “baik”, tidak seorangpun yang baik kecuali satu, dialah Allah. Akan tetapi jika engkau ingin masuk dalam kehidupan maka jagalah washiat-washiat))
Bandingkanlah antara terjemahan versi Indonesia yang telah menghilangkan kalimat yang ditebalkan dan digaris bawahi. Padahal dalam versi Inggris dan Arab ada perkataan Yesus (([there is] none good but one, [that is,] God/لَيْسَ أَحَدٌ صَالِحًا إِلاَّ وَاحِدٌ وَهُوَ اللهُ/Tidak seorangpun yang baik kecuali satu, dialah Tuhan/Allah))
– Markus (9 : 38) : ((Kata Yohanes kepada Yesus : “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu karena ia bukan pengikut kita”))
– Markus (10 : 35) : ((Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya : “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan Kami”))
– Lukas (5 : 5) : ((Simon menjawab : “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”))
– Lukas (17 : 12-13) : ((Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak : “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”))
Kedua : Yesus Menyatakan Bahwa Ia Adalah Utusan/Rasul
Ada nas-nas dalam injil-injil yang menunjukkan bahwa Yesus hanyalah seorang utusan Allah. Dan yang mengutus tentunya bukan yang diutus, sebagaimana hal jelas diketahui.
– Yohanes (13 : 20) : ((Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus aku))
Pernyataan Yesus ini menunjukkan beliau adalah rasul/utusan Allah, maka mentaatinya sama dengan mentaati Allah yang mengutusnya. Dan ini sama dengan firman Allah
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS An-Nisaa : 80)
– Matius (15 : 24) : ((Jawab Yesus : “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil)). Ini menunjukkan pengakuan Yesus bahwasanya beliau adalah seorang utusan. Kalau seandainya ia adalah tuhan maka bagaimana ia diutus??. Nas ini juga merupakan dalil bahwasanya risalah Yesus hanya khusus untuk Bani Israil
– Yohanes (3 : 34) : ((Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas))
– Yohanes (5 : 30) : Yesus berkata ((Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menurut kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku))
– Yohanes (5 : 37) : ((Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku))
– Yohanes (11 : 41-42) : Tatkala Yesus melakukan salah satu mukjizat menghidupkan orang mati maka : ((Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku“)). Sangat jelas Yesus bersyukur kepada Allah karena telah memberikannya kemampuan untuk melakukan mukjizat tersebut, karena kalau tidak ada bantuan Allah maka ia hanyalah manusia biasa yang tidak bisa melakukan mukjizat apapun. Ia melakukan mukjizat ini (menghidupkan orang mati) agar kaumnya mau percaya bahwa ia diutus oleh Allah. Dan inilah faedah mukjizat-mukjizat yang berlaku pada para rasul Allah yang lainnya.
Ketiga : Yesus Menyatakan Bahwa Ia Manusia Dan Anak Manusia
Lebih dari 70 nas-nas dalam injil yang menunjukan Yesus adalah manusia dan juga anak manusia. Diantara nas-nas tersebut :
– Matius (8 : 20) : ((Yesus berkata kepadanya : “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya))
– Matius (11 : 19) : ((Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum))
– Markus (9 : 12) : ((Jawab Yesus : “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?))
– Yohanes (1 : 51) : ((Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia))
Dan nas-nas di atas sangat tegas dan jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Manusia dan anak seorang manusia. Ia adalah seorang rasul, ia tidak menyampaikan kepada murid-muridnya kecuali kebenaran sebagaimana yang ia dengar dari Tuhannya Allah.
Keempat : Yesus Berteriak Memanggil Bapa
Perkataan terakhir yang diucapkan oleh Yesus tatkala ia disalib –sebagaimana persangkaan kaum Kristen- menunjukkan akan kelemahannya dan ketidak mampuannya serta menunjukkan penghambaannya kepada Allah. Dalam injil Matius (27 : 46) : ((Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabkhtani?” Artinya : Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?))
Ini adalah ucapan terakhir Yesus sebelum wafatnya beliau –jika benar- maka menunjukkan akan keterpisahan yang sempurna antara Yang Meninggalkan dengan Yang Ditinggalkan. Dan tentunya semua orang yang berakal tahu bahwa yang meninggalkan bukanlah yang ditinggalkan.
Jika Yesus adalah Allah dalam dzat yang satu, kalau begitu siapakah yang diajak berbicara oleh Yesus dalam teriakan suaranya yang nyaring tersebut??, siapakah yang telah meninggalkan Yesus??. Apakah Yesus berteriak-teriak berbicara dengan dirinya sendiri, dan menganggap dirinya telah meninggalkan dirinya sendiri??, tentu ini adalah kegilaan tanpa diragukan lagi !!
Dalam injil Lukas (23 : 46) : ((Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”. Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan Nyawa-Nya))
Ini adalah bentuk pengakuan yang jelas dari Yesus bahwasanya ia hanyalah seorang manusia dan makhluk ciptaan yang menyerhakan ruhnya kepada Allah. Bagaimana bisa dikatakan ia adalah tuhan??!!
Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 05-01-1435 H / 08-11-2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com